Terima kasih telah berkunjung, sobat webjuprani.com yang setia, beberapa waktu lalu ane posting dongeng atau cerita rakyat, nah kali ini juga ane akan pos cerita rakyat tentang Danau Toba, hayooo ada yang tahu danau toba itu dimana ?
Yup,, jawabannya benar.. danau toba itu terletak di sumatera Utara, masih ingat ya sobat... treus apa hayo nama pulau yang ada ditengah nya ?
Seratus lagi buat sobat namanya adalah pulau Samosir, hebat ni sobat masih pada ingat.. tapi apakah sobat tahu cerita rakyat Asal Usul Danau Toba ?
Wah sudah lupa rupanya... baik lah kali ini webjuprani.com akan mengingatkan kembali ya tentang cerita asal usul danau toba,, bagaimana ceritanya silahkan simak ya sob, cerita ini ane kutip dari dongeng.org sebagai berikut :
Cerita Pada zaman dahulu di suatu desa di daerah Sumatera Utara, hiduplah seorang petani bernama Toba yang menyendiri di sebuah lembah yang
landai dan subur. dan Petani itu mengerjakan lahan pertaniannya untuk keperluan
hidupnya sendiri.
Selain menggarap ladangnya, terkadang lelaki
itu pergi memancing ke sungai yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Setiap kali
dia memancing, dengan mudahnya dia mendapatkan ikan karena di sungai yang jernih tersebut banyak sekali ikan. Kemudian Ikan hasil pancingannya dia masak untuk dimakan.
Sampai pada suatu sore, setelah pulang dari ladang seperti biasanya lelaki
itu langsung pergi ke sungai untuk memancing. Tetapi pada hari itu sudah cukup lama ia
memancing tak seekor ikanpun didapatnya. Kejadian yang seperti itu,tidak
pernah dialami sebelumnya. Sebab biasanya ikan di sungai itu mudah saja dia
pancing. Karena sudah terlalu lama tak ada yang memakan umpan pancingnya, dia
jadi kesal dan akhirnya dia memutuskan untuk berhenti saja memancing. Akan Tetapi ketika dia
hendak menarik pancingnya, tiba-tiba saja pancing itu disambar ikan yang langsung
menarik pancing itu dengan cepat dan jauh ketengah sungai. Hati yang tadinya kesal seketika berubah
menjadi gembira, Karena dia tahu bahwa ikan yang menyambar pancingnya itu
adalah ikan yang besar.
Setelah beberapa lama dia biarkan pancingnya ditarik
ke sana kemari, barulah pancing itu disentakkannya, dan tampaklah seekor ikan
besar tergantung dan menggelepar-gelepar di ujung tali pancingnya. Dengan cepat
ikan itu ditariknya ke darat supaya tidak lepas. Sambil tersenyum gembira mata
pancingnya dia lepas dari mulut ikan itu. Pada saat dia sedang melepaskan mata
pancing itu, ikan tersebut memandangnya dengan penuh arti. Kemudian, setelah
ikan itu diletakkannya ke satu tempat dia pun masuk ke dalam sungai untuk
mandi. Perasaannya gembira sekali karena belum pernah dia mendapat ikan sebesar
itu. Dia tersenyum sambil membayangkan betapa enaknya nanti daging ikan itu
kalau sudah dipanggang. Ketika meninggalkan sungai untuk pulang kerumahnya hari
sudah mulai senja.
Setibanya di rumah, lelaki itu langsung membawa ikan
besar hasil pancingannya itu ke dapur. Ketika dia hendak menyalakan api untuk
memanggang ikan itu, ternyata kayu bakar di dapur rumahnya sudah habis. Dia
segera keluar untuk mengambil kayu bakar dari bawah kolong rumahnya. Kemudian,
sambil membawa beberapa potong kayu bakar dia naik kembali ke atas rumah dan
langsung menuju dapur.
Pada saat lelaki itu tiba di dapur, dia terkejut
sekali karena ikan besar itu sudah tidak ada lagi. Tetapi di tempat ikan itu
tadi diletakkan tampak terhampar beberapa keping uang emas. Karena terkejut dan
heran mengalami keadaan yang aneh itu, dia meninggalkan dapur dan masuk
kekamar.
Ketika lelaki itu membuka pintu kamar, tiba-tiba
darahnya tersirap karena didalam kamar itu berdiri seorang perempuan dengan
rambut yang panjang terurai. Perempuan itu sedang menyisir rambutnya sambil
berdiri menghadap cermin yang tergantung pada dinding kamar. Sesaat kemudian
perempuan itu tiba-tiba membalikkan badannya dan memandang lelaki itu yang
tegak kebingungan di mulut pintu kamar. Lelaki itu menjadi sangat terpesona
karena wajah perempuan yang berdiri dihadapannya luar biasa cantiknya. Dia
belum pernah melihat wanita secantik itu meskipun dahulu dia sudah jauh
mengembara ke berbagai negeri.
Karena hari sudah malam, perempuan itu minta agar
lampu dinyalakan. Setelah lelaki itu menyalakan lampu, dia diajak perempuan itu
menemaninya kedapur karena dia hendak memasak nasi untuk mereka. Sambil
menunggu nasi masak, diceritakan oleh perempuan itu bahwa dia adalah penjelmaan
dari ikan besar yang tadi didapat lelaki itu ketika memancing di sungai.
Kemudian dijelaskannya pula bahwa beberapa keping uang emas yang terletak di
dapur itu adalah penjelmaan sisiknya. Setelah beberapa minggu perempuan itu
menyatakan bersedia menerima lamarannya dengan syarat lelaki itu harus
bersumpah bahwa seumur hidupnya dia tidak akan pernah mengungkit asal usul
istrinya myang menjelma dari ikan. Setelah lelaki itu bersumpah demikian,
kawinlah mereka.
Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak
laki-laki yang mereka beri nama Samosir. Anak itu sngat dimanjakan ibunya yang
mengakibatkan anak itu bertabiat kurang baik dan pemalas.
Setelah cukup besar, anak itu disuruh ibunya
mengantar nasi setiap hari untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Namun, sering
dia menolak mengerjakan tugas itu sehingga terpaksa ibunya yang mengantarkan
nasi ke ladang.
Suatu hari, anak itu disuruh ibunya lagi
mengantarkan nasi ke ladang untuk ayahnya. Mulanya dia menolak. Akan tetapi,
karena terus dipaksa ibunya, dengan kesl pergilah ia mengantarkan nasi itu. Di
tengah jalan, sebagian besar nasi dan lauk pauknya dia makan. Setibanya
diladang, sisa nasi itu yang hanya tinggal sedikit dia berikan kepada ayahnya.
Saat menerimanya, si ayah sudah merasa sangat lapar karena nasinya terlambat
sekali diantarkan. Oleh karena itu, maka si ayah jadi sangat marah ketika
melihat nasi yang diberikan kepadanya adalah sisa-sisa. Amarahnya makin
bertambah ketika anaknya mengaku bahwa dia yang memakan sebagian besar dari
nasinya itu. Kesabaran si ayah jadi hilang dan dia pukul anaknya sambil
mengatakan: “Anak kurang ajar. Tidak tahu diuntung. Betul-betul kau anak
keturunan perempuan yang berasal dari ikan!”
Sambil menangis, anak itu berlari pulang menemui
ibunya di rumah. Kepada ibunya dia mengadukan bahwa dia dipukuli ayahnya. Semua
kata-kata cercaan yang diucapkan ayahnya kepadanya di ceritakan pula. Mendengar
cerita anaknya itu, si ibu sedih sekali, terutama karena suaminya sudah
melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan yang dia ucapkan kepada anaknya
itu. Si ibu menyuruh anaknya agar segera pergi mendaki bukit yang terletak
tidak begitu jauh dari rumah mereka dan memanjat pohon kayu tertinggi yang
terdapat di puncak bukit itu. Tanpa bertanya lagi, si anak segera melakukan
perintah ibunya itu. Dia berlari-lari menuju ke bukit tersebut dan mendakinya.
Ketika tampak oleh sang ibu anaknya sudah hampir
sampai ke puncak pohon kayu yang dipanjatnya di atas bukit , dia pun berlari
menuju sungai yang tidak begitu jauh letaknya dari rumah mereka itu. Ketika dia
tiba di tepi sungai itu kilat menyambar disertai bunyi guruh yang megelegar.
Sesaat kemudian dia melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi
seekor ikan besar. Pada saat yang sama, sungai itu pun banjir besar dan turun
pula hujan yang sangat lebat. Beberapa waktu kemudian, air sungai itu sudah
meluap kemana-mana dan tergenanglah lembah tempat sungai itu mengalir. Pak Toba
tak bisa menyelamatkan dirinya, ia mati tenggelam oleh genangan air.
Lama-kelamaan, genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang
sangat besar yang di kemudian hari dinamakan orang Danau Toba. Sedang Pulau
kecil di tengah-tengahnya diberi nama Pulau Samosir.
Cerita Rakyat “Asal Usul Danau Toba”, diceritakan
kembali oleh Kak Ghulam Pramudiana.
Nah itulah tadi sob cerita rakyat asal usul danau toba, sudah tahu kan.... terima kasih telah berkunjung ya sob.. dan jangan lupa sering-sering berkunjung ke webjuprani.com, kalau tidak mau ketinggalan updatenya silahkan like fans page atau klik disini,
0 Response to "Cerita Rakyat Asal Usul Danau Toba"
Post a Comment