A.
JUDUL PROPOSAL : “ Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Konsep Cahaya dengan Menggunakan Metode Umpan Balik
( PTK di
Kelas V SDN Malahpar Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor )”
B. LATAR BELAKANG
Pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan, yang
banyak melibatkan aktivitas siswa dan aktivitas guru. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran diperlukan adanya alternative metode mengajar yang dapat dijadikan
sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran pengalaman belajar ( learning experience ) merupakan suatu
proses kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran (Udin.S.
Winataputra, 2004:4.3).
Keberhasilan
siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh strategi pembelajaran yang dilakukan
oleh guru. Guru dituntut untuk memahami komponen-komponen dasar dalam melaksankan
kegiatan pembelajaran didalam kelas (Ade Rukmana dan Asep Suryana, 2006:1)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya
di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri
dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Muhamad Samsul W, 2008: 1).
|
IPA
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui
pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara
bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD diharapkan ada penekanan
pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman
belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA
dan kompetensi bekerja ilmiah secara
bijaksana. (Standar Isi, BSNP, 2006: 31)
Sehubungan dengan hal di atas, guru dituntut
untuk dapat menciptakan suatu model pembelajaran yang dapat menanamkan rasa percaya diri pada siswa, membangkitkan
motivasi belajar. Dengan demikian akan dicapai hasil belajar yang lebih baik.
Guru harus berusaha membangkitkan dan
memelihara motivasi siswa yang memungkinkan mereka terlibat secara fisik dan
mental dalam kegiatan pembelajaran. Sesungguhnya belajar tidak terjadi tanpa
motivasi. Kalaupun ada yang belajar tanpa motivasi, itu hanya karena terpaksa.
Salah satu upaya guru membangkitkan motivasi siswa adalah dengan
menerapkan metode umpan balik dalam pembelajaran IPA sesuai dengan
karakteristik IPA sebagai proses. Dengan demikian pembelajaran akan lebih
bermakna karena melibatkan aktivitas siswa.
Umpan
balik merupakan sebuah proses di kelas yang telah menjadi daya tarik tersendiri
bagi para peneliti praktik pembelajaran sejak tahun 1970-an hingga sekarang
ini. Secara konsisten, para peneliti telah menemukan bukti-bukti bahwa ketika
guru mampu menggunakan prosedur umpan balik yang efektif ternyata dapat
meningkatkan prestasi belajar siswanya.
Setiap anak
didik mempunyai motivasi belajar yang berlainan. Oleh karena itu, setiap guru
dituntut unutk memahami hal ini agar pengajaran yang dilakukan tidak
asal-asalan. Guru yag mengabaikan perbedaan motivasi dalam diri anak setiap
anak didik cenderung mengalami kegagalan dalam melaksankan tugasnya mengajar di
kelas (Syaiful Bahri D dan Aswan Zain,
2006:142).
Umpan
balik yang diberikan anak didik selama pelajaran berlangsung ternyata
bermacam-macam, tergantung dari rangsangan yang diberikan oleh guru. Rangsangan
guru dalam bentuk tanya, maka tanggapan anak didik dalam bentuk jawab. Lahirlah
interaksi melalui Tanya jawab antara guru dengan anak.
Dengan umpan balik dimaksudkan bahwa guru dan siswa
menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Guru dapat
merangsang siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran. Umpan balik yang efektif
merupakan bagian integral dari sebuah dialog instruksional antara guru dengan
siswa, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan dirinya sendiri, dan bukanlah sebuah
praktik yang terpisahkan (Akhmad Sudrajat, 2009)
Umpan balik dalam pembelajaran IPA diberikan sebagai respons
atas kinerja siswa. Kinerja siswa adalah kesanggupan siswa untuk dapat
menunjukkan penguasaannya atas berbagai tujuan pembelajarannya. Guru tidak
hanya memberikan umpan balik yang mencerminkan tentang kinerja yang berkaitan
dengan tujuan pembelajaran siswanya, tetapi juga harus dapat memberikan
strategi dan tips tentang cara yang lebih efektif untuk mencapai tujuan, serta
kesempatan untuk menerapkan umpan balik yang diterimanya. Setiap siswa juga
harus diberi bantuan dan kesempatan untuk melakukan perbaikan.
Akhmad Sudrajat (2009) juga mengemukakan bahwa selain
memberikan pemahaman yang jelas tentang tujuan pembelajaran, guru juga perlu
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami indikator dari tingkat
penguasaan tujuan pembelajarannya, baik secara lisan, tertulis maupun dalam
bentuk lainnya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh
penulis di SDN Malahpar Kecamatan
Rumpin Kabupaten Bogor, guru
hanya berperan sebagai penyampai informasi dan penyajiannya hanya terpusat pada
guru, dan juga metoda yang digunakan kurang tetap, sehingga siswa tidak
antusias dan tidak semangat didalam mengikuti pembelajaran. Hal ini tentunya menjadi kendala dalam proses
pembelajaran. Selain itu di SDN Malahpar Kecamatan Rumpin belum
mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dibandingkan
dengan mata pelajaran lainnya. Nilai rata-rata mata pelajaran IPA siswa kelas V SDN Malahpar
Kecamatan Rumpin adalah 5,0. Hal ini
dikarenakan rendahnya motivasi belajar siswa. Apabila hal ini dibiarkan,
selamanya prestasi siswa tidak akan meningkat. Oleh karena itu diperlukan upaya
guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu bentuk upaya tersebut
dengan mengubah pola belajar siswa dengan menggunakan metode umpan balik.
Dengan digunakannya metode umpan balik ini diharapkan dapat memberikan dampak siswa aktif dalam proses belajarnya.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan
penelitian tindakan kelas yang sekiranya mampu meningkatkan pembelajaran
melalui metode umpan balik dalam pembelajaran IPA untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Materi yang diambil adalah konsep cahaya di
kelas V SD. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini yang diberi judul “ Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Konsep Cahaya dengan Menggunakan Metode Umpan Balik ( PTK di Kelas V
SDN Malahpar Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor )”
C. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang di atas, maka dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Bagaimana penerapan metode umpan balik pada pembelajaran IPA konsep cahaya di kelas V SDN Malahpar Kecamatan Rumpin ?
- Apakah metode umpan balik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep cahaya di kelas V SDN Malahpar Kecamatan Rumpin ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
- Untuk memperoleh data tentang penerapan metode umpan balik pada pembelajaran IPA konsep cahaya di kelas V SDN Malahpar Kecamatan Rumpin.
- Ingin memperoleh data tentang dampak penggunaan metode umpan balik terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada konsep cahaya di kelas V SDN Malahpar Kecamatan Rumpin
E. MANFAAT PENELITIAN
Hasil
penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada :
1.
Siswa.
a.
Siswa memperoleh pengalaman pembelajaran dengan model
pembelajaran dengan metode umpan balik.
b.
Meningkatkan motivasi belajar siswa baik yang bersifat
internal maupun eksternal.
c.
Hasil belajar siswa lebih bermakna yaitu membangun
motivasi belajar baik pada pembelajaran IPA maupun mata pelajaran lainnya.
2.
Guru.
a.
Guru dapat memperoleh wawasan tentang model
pembelajaran dengan metode umpan balik
b.
Guru dapat menerapkan model pembelajaran dengan metode umpan
balik pada pembelajaran IPA konsep cahaya.
c.
Guru dapat mengembangkan model pembelajaran dengan
metode umpan balik pada mata pelajaran selain IPA.
d.
Guru dapat mengembangkan model pembelajaran dengan
metode umpan balik kepada guru lain di sekolahnya.
3.
Peneliti.
a.
Peneliti dapat menerapkan ilmu keguruan yang diperoleh
dari studi di UPI jurusan PGSD.
b.
Peneliti dapat menambah wawasan tentang model
pembelajaran dengan metode umpan balik.
c.
Peneliti dapat menerapkan model pembelajaran dengan
metode umpan balik pada pembelajaran IPA
di tempat peneliti bekerja.
0 Response to "Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Metode Umpan Balik"
Post a Comment